Latar belakang Berdirinya Kampung Wisata UMKM
Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang memiliki 17.508 pulau. Hal ini membuat Indonesia memiliki berbagai ragam wilayah, budaya, adat istiadat, dan bahasa. Banyak daerah yang terdapat di dalam Negara Indonesia memiliki kekayaan alam, budaya, arsitektur tradisionalnya yang etnik dan menarik sehingga bisa dijadikan sebagai suatu potensi wisata. Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara tidak langsung menyentuh dan melibatkan kehidupan masyarakat sehingga membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat, baik dampak positif maupun negatif. Akan tetapi semua itu bisa dipersiapkan dengan baik agar bisa meminimalkan dampak negatif tersebut. Sejalan dengan dinamika pembangunan, gerak perkembangan pariwisata merambah ke dalam berbagai terminologi seperti, sustainable tourism development, village tourism, ecotourism, merupakan pendekatan pengembangan kepariwisataan yang berupaya untuk menjamin agar wisata dapat dilaksanakan di daerah tujuan wisata bukan perkotaan. Salah satu pendekatan pengembangan wisata alternatif adalah desa wisata / kampug wisata untuk pembangunan pedesaan yang berwawasan lingkungan. Ramuan pengembangan desa wisata kedepan adalah mewujudkan dalam gaya hidup dan kualitas hidup masyarakatnya. Keaslian juga dipengaruhi keadaan ekonomi, fisik dan sosial daerah pedesaan tersebut, misalnya ruang, warisan budaya, kegiatan pertanian, bentangan alam, jasa, pariwisata sejarah dan budaya, serta pengalaman yang unik dan eksotis khas daerah. Dengan demikian, pemodelan desa wisata harus terus dan secara kreatif di kembangkan identitas atau ciri khas daerah.
Lokasi kampung wisata umkm terletak di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor kawasan tersebut berdekatan dngan Kawasan Wisata Gunung Salak Endah berada di Kampung Pasir Reungit, Desa Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Kawasan Wisata Gunung Salak Endah termasuk ke dalam bagian wilayah dari Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dikelola oleh Resort Gunung Salak 2. Ada beberapa objek wisata yang menjadi daya tarik bagi para pengunjung, seperti Kawah Ratu, Bumi Perkemahan, Pemandian Air Panas GSE, serta memiliki 6 Air Terjun, di antaranya Curug Cihurang, Curug Ngumpet, Curug Pangeran, Curug Goa Lumut, Curug Kondang, Curug Seribu, dan Curug Cigamea. Fasilitas dan objek wisata kawasan wisata gunung salak sudah memenuhi standar yang di tetapkan oleh pemerintah dalam UUD No. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan.
Kampung wisata umkm merupakan bagian dari kegaitan pariwisata di kawasan gunung salak, kampung wisata umkm hadir sebagai wisata pendidikan tentang pentingnya melesatarikan serta mengembangkan alam menjadi lebih baik adapun kegiatan di kampung wisata umkm meliputi kampung ramah lingkungan, bank sampah, pertanian dengan menggunakan teknologi tepat guna (hidroponik) dan lain-lain.
Maksud dan tujuan diadakanya kampung wisata UMKM lebih mengarah pada manfaat dan tujuan wisata edukasi dapat dilhiat pada hal-hal sebagai berikut :
1. Anak-Anak Jauh Lebih Bersemangat Belajar
Manfaat wisata edukasi yang sebenarnya adalah untuk menumbuhkan semangat belajar. Kalau sekedar mengetahui cara bagaimana menanam padi, membajak sawah, cara menanm hidroponik, serta pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan mengolah sampah menjadi barang-barang yang bermanfaat, sepertinya ini ada di internet walaupun tidak mungkin mau melihat di internet. Anak-anak jauh lebih bersemangat melihat cara sambil mempraktekkan. Biasanya, belajar yang disertai gerakan pengamalan memiliki energi tersendiri karena membiarkan tubuh berkreasi.
2. Pelajaran Rumit Jauh Lebih Mudah
Biasanya, mata kuliah atau pelajaran yang berurusan dengan sejarah, sains jauh lebih sulit dipelajari ketika tidak ada objek. Hanya dengan mengunjungi objek wisata yang menjelaskan seputar sejarah atau sains yang sedang dipelajari, mereka biasanya akan mendapat pencerahan. Khususnya dalam hal sejarah, mereka jauh lebih paham wilalah-wilayah sumber sejarah daripada yang ada di buku. Inilah pentingnya mengunjungi objek wisata edukasi.
3. Membangun Rasa Empati
Anda pernah melihat wisata pertanian, perkebunan, atau sejenisnya? Ada beberapa wisata pertanian, perkebunan yang memang sengaja sebagai objek wisata. Namun, objek wisata itu bukan objek wisata tanpa edukasi. Wisata seperti inilah yang bisa mendidik seorang anak berempati pada hasil para petani dan sejenisnya. Mereka biasanya melakukan praktek langsung di tengah sorotan matahari untuk merasakan betapa berat menjadi petani dengan hasil yang cenderung memprihatinkan.
4. Mendidik Anak Mempraktekkan Ilmu
Dengan berkunjung di wisata edukasi anak-anak, orang dewasa serta masyakat, bisa memperaktekan atau mengetahui secara langsung atas ilmu-ilmu yang didapatkan di sekolah
5. Meningkatkan Kecintaan Pada Tuhan
Dengan cara mendatangi wisata edukasi, dengan melihat keindahan alam serta objek-objek di lingkungan wisata edukasi dapat menumbuhkan rasa cinta pada Tuhan YME atas kemegahan dan keindahan ciptanya.
Produk UMKM
Model Bisnis dan Riwayat Pengalaman Pengembangan Bisnis
Berdasarkan hasil penelitian Rahmat Priyanto, DKK (Berdasarkan Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdi Mas BSI) mengatakan bahwa Saat ini bentuk kepariwisataan berbasis edukasi sangat berpotensi untuk terus dikembangkan, hal tersebut didasarkan pada jumlah siswa atau pelajar di Indonesia sebagai segmentasi pasar utama kepariwisataan berbasis edukasi. Dengan potensi wisatawan sebesar itu, maka kepariwisataan berbasis edukasi akan semakin potensial untuk terus dikembangkan.